Salah satu Seni Budaya yang khas di Kabupaten Subang tepatnya di Desa Sanca Dusun Banceuy Kecamatan Ciater adalah Upacara Adat Ruwat bumi. Upacara Ruwat Bumi ini biasa di laksanakan setiap tanggal 1 Sura atau tanggal 1 hijriyah.
Pelaksanaan upacara ini di laksanakan di Pemandian Air Panas Guci, yang letaknya di bawah kaki Gunung Slamet. Tradisi tahunan ini diisi dengan arak-arakan dua buah gunungan hasil bumi, sejumlah nasi tumpeng, ondel-ondel, tari - tarian tradisional serta memandikan kambing kendit dipancuran 13, yakni mata air alami Guci. Ruwat bumi digelar sebagai perwujudan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta untuk memohon agar warga terhindar dari berbagai macam bencana.
Ritual ruwat bumi diawali dengan mengarak dua gunungan hasil bumi dan sembilan tumpeng, ondel-ondel dan seekor kambing kendit keliling desa. Arak - arakan di iringi dengan lagu sholawat dan music dengan rebana atau qosidah dan terbangan. Pengiring alat musik pada saat arak - arakan terdiri dari wanita dan laki - laki. Pengiring laki - laki berada di depan dengan alat music terbangan berpakaian serba hitam dan memakai tutup kepala dari kain bercorak batik umumnya berwarna hitam dan coklat yang dibuat sendiri secara manual. Sedangkan pengiring wanita menggunakan kebaya jamiyahan di lengkapi dengan kerudung bawahan rok dengan memegang alat rebana atau qosidah. Arak - arakan di ikuti oleh semua masyarakat.
Dua buah Gunungan dan Tumpeng yang di iring diletakan ditengah lapangan yang ada di dalam obyek wisata Guci. Tumpeng tersebut terdiri dari berbagai macam hasil pertanian dari ladang masyarakat. Selain itu juga arak - arakan di lengkapi dengan ondel - ondel yang bercirikan seorang pemimpin atau laki - laki yang gagah perkasa. Sebagai wujud simbol penghormatan kepada Tuhan yang telah memberikan kemakmuran di daerahnya. Ondel - ondel terbuat dari kertas bekas semen yang berwarna coklat yang di tempelkan pada kerangka yang terbuat dari bambu. Kemudian rambutnya terbuat dari sapu duk sapu yang kaku berwarna hitam. Sedangkan kambing kendit atau kambing jawa yang berwarna putih hitam, diarak untuk dimandikan di sumber mata air panas alami yang dikenal sebagai Pancuran 13. Prosesi pemandian kambing dilakukan bergiliran oleh Tokoh Masyarakat setempat dibantu oleh seorang Juru Kunci yang dilengkapi dengan kembang setaman. Memandikan kambing merupakan simbol kasih sayang terhadap binatang yang juga merupakan makhluk ciptaan Tuhan.
Sebelum acara pemandian kambing terlebih dahulu menampilkan tari - tarian khas Tegal yaitu Topeng Endel. Tarian karya dari Ibu Suwitri yang mempunyai Sembilan urutan gerak. Tari Endel mempunyai karakter atau dari Endel sendiri mempunyai arti ladak, lenjeh, gendil atau genit yang dapat memikat lawan jenis sebagai symbol kesuburan.
Puncak acara ruwat bumi pada siang hari diakhiri dengan rebutan gunungan hasil bumi oleh ratusan warga sekitar. Warga meyakini jika berhasil mendapatkan bagian dari gunungan tersebut hidupnya akan selalu mendapat keberkahan.
Setelah upacara ruwat bumi yang di arak mengelilingi Guci pada malam harinya diadakan acara syukuran 1 syura. Acara syukuran ini biasanya dikenal dengan syukuran adanya alam semesta itu terkahir ada dan akan tiada. Syukuran ini isinya terdiri dari :
1. Tumpeng kuwat ( Nasi yang lancip di sampingnya terdiri dari lauk pauk dan urab - uraban ).
2. Bubur merah putih ( bubur putih lima takir dan merah tujuh takir ). Artinya bubur putih lima takir, manusia mempunyai panca indera yaitu rukun islam. Sedangkan bubur merah tujuh takir artinya manusia harus berani dan menjaga panca inderanya dengan melakukannya setiap hari dalam seminggu.
3. Tanaman yang tidak ada durinya seperti pala gumantung dan pala pendem. Artinya di tahun yang baru ini supaya ingat yang di atas yaitu Allah dan melihat ke bawah.
4. Air sumur empat macam, yang artinya supaya kita orang jawa selalu berpegang kepada syariaat, thariqot, hakekat dan makrifat.
5. Air kopi hitam, mempunyai arti Allah menciptakan manusia dari lahir sampai mati itu tidak tahu apa - apa.
6. Air teh, melambangkan mempunyai sifat pemberani karena benar.
7. Air putih, melambangkan manusia paham dan mengerti dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
8. Air bunga, artinya menggambarkan sifat dewasa kepada orang tua yaitu harus melakukan perilaku sifat yang suci dan harum didalam hidupnya.
9. Syukuran ini dilakukan sampai ada nasehat dari kaki samara bumi dan nyai samara bumi. Samara bumi adalah makhluk yang ada di bumi yang kelihatan dan tidak terlihat laki - laki dan perempuan. Yang memberi petuah dan menerangkan urut - urutan syukuran tetap terjaga tidak tidur sampai pagi.
2. Bubur merah putih ( bubur putih lima takir dan merah tujuh takir ). Artinya bubur putih lima takir, manusia mempunyai panca indera yaitu rukun islam. Sedangkan bubur merah tujuh takir artinya manusia harus berani dan menjaga panca inderanya dengan melakukannya setiap hari dalam seminggu.
3. Tanaman yang tidak ada durinya seperti pala gumantung dan pala pendem. Artinya di tahun yang baru ini supaya ingat yang di atas yaitu Allah dan melihat ke bawah.
4. Air sumur empat macam, yang artinya supaya kita orang jawa selalu berpegang kepada syariaat, thariqot, hakekat dan makrifat.
5. Air kopi hitam, mempunyai arti Allah menciptakan manusia dari lahir sampai mati itu tidak tahu apa - apa.
6. Air teh, melambangkan mempunyai sifat pemberani karena benar.
7. Air putih, melambangkan manusia paham dan mengerti dapat membedakan mana yang salah dan mana yang benar.
8. Air bunga, artinya menggambarkan sifat dewasa kepada orang tua yaitu harus melakukan perilaku sifat yang suci dan harum didalam hidupnya.
9. Syukuran ini dilakukan sampai ada nasehat dari kaki samara bumi dan nyai samara bumi. Samara bumi adalah makhluk yang ada di bumi yang kelihatan dan tidak terlihat laki - laki dan perempuan. Yang memberi petuah dan menerangkan urut - urutan syukuran tetap terjaga tidak tidur sampai pagi.
No comments:
Post a Comment